Pernah diabaikan dan dianggap sebagai makanan ular, namun beberapa tahun ini popularitan tanaman porang kian meningkat. Karena itulah tanaman porang saat ini sedang menjadi primadona yang banyak diburu di pasar ekspor. Hal inilah yang membuat banyak orang tergiur untuk mulai membudidayakan tanaman porang ini. Sebetulnya manfaat tanaman porang ini sangat banyak, contohnya bisa dijadikan bahan pangan, bahan baku industri kosmetik dan obat-obatan.
Bisa saja sebagian besar orang hanya memperoleh hasil dari tanaman porang yang tumbuh liar, sebetulnya tanaman ekspor ini mudah dibudidayakan dan juga tak butuh waktu lama untuk dipanen. Untuk perbanyakan porang dapat dilakukan dari potongan umbi batang yang sudah ada titik pertumbuhan dan bisa juga dengan umbi katak. Untuk cara lainnya bisa dengan menanamnya dari biji bunganya secara langsung.
Baca Juga:
Tanaman yang mempunyai nama latin "Amorphophallus Muelleri Blume" ini bisa tumbuh di semua jenis tanah dengan ketinggian 0-700 mdpl. Dibalik mudahnya proses perawatan tanaman porang, tapi ada beberapa hama dan penyakit yang harus diwaspadai diantaranya yaitu ulat, belalang, siput, daun terbakar matahari dan jamur pada umbinya. Dengan demikian, berikut beberapa langkah mudah menanam tanaman porang yang bisa dilakukan.
1. Persiapan Lahan
Dalam penanamannya tak memerlukan lahan yang luas dan pastikan bersih dari gulma. Langkah pertama yaitu penentuan lokasi yang bisa memenuhi kebutuhan sinar matahari. Tetapi, pastikan ada deretan pohon yang bisa jadi naungan untuk tanaman porang, atau bisa juga diatasi dengan memasang jaring paranet untuk naungannya. Tempat dengan tanaman yang rimbun tapi tak terlalu rapat merupakan lokasi yang ideal untuk kebutuhan cahaya matahari dan kelembaban porang.
2. Penanaman Bibit
Sebaiknya proses penanaman mulai dilakukan ketika awal musim hujan. Perbanyakan dengan umbi bisa langsung ditanam ke lahan yang disiapkan. Tetapi, bila melakukan perbanyakan dengan biji, sebaiknya pembibitan dilakukan terlebih dahulu dengan polybag.
3. Pemupukan
Pemberian pupuk pertama dikerjakan pada lubang tanam yang sudah disiapkan, sementara pemupukan kedua bisa dikerjakan ketika tanaman porang mulai tumbuh. Berikan pupuk organik atau pupuk kimia berjenis NPK atau TSP untuk tanaman porang. Biasanya tanaman ini tak terlalu memerlukan pupuk anorganik untuk berkembang secara maksimal.
Umumnya tanaman porang mulai berkembang sesudah lima bulan lamanya, kemudian tanaman akan mulai menguning dan mati dengan sendirinya dan umbi katak yang ada di daun serta tangkainya akan berjatuhan. Umbi katak ini juga bisa dijual, namun banyak yang lebih memilih memakainya untuk ditanam kembali.
4. Pembersihan Gulma
Karena penanamannya di awal musim hujan membuat tanaman porang sangat potensial terkena gulma. Untuk mengatasinya lakukan pembersihan atau penyiangan secara rutin. Pakailah alat bantu seperti sekop dan cangkul untuk membersihkan gulma. Setelah itu sisa gulma yang sudah dibersihkan di dalam tanah supaya bisa menjadi pupuk tanaman. Selain itu, Anda juga bisa memasang mulsa plastik agar lebih mudah dan efisien.
5. Penjarangan
Langkah yang berikutnya yaitu melakukan penjarangan apabila ada terlalu banyak batang tanaman yang tumbuh pada satu lubang. Sebab hal tersebut bisa membuat umbi porang tak berkembang dengan optimal dan ukurannya terlalu kecil.
6. Panen
Pemanenan porang akan lebih cepat bila menanamnya langsung dari umbi yaitu sekitar waktu 7 bulan saja. Dan sementara penanaman dengan bagian katak memerlukan waktu lebih lama, yaitu sekitar 18-24 bulan sesudahnya. Apabila ingin memperoleh untung lebih banyak, sebaiknya panen porang dilakukan di musim kemarau. Sebab, umumnya musim kemarau ini merupakan waktu ketika harga porang lebih mahal. Untuk umbi porang ini bisa dijual dalam kondisi basah ataupun kering.
0 Komentar