Sweeper Robot |
Kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Dari tahun ke tahun tenaga kerja pertanian dalam rumah kaca sulit diperoleh terutama pada negara Eropa. Alasannya karena pekerjaan tersebut sangat tidak nyaman dan membosankan.
Bekerja di rumah kaca(greenhouse) lebih keras dibandingkan di ruang terbuka karena kondisi yang lembab dan bersuhu lebih tinggi. Tak heran jika beberapa negara kesulitan dalam memperoleh tenaga kerja untuk pertanian dalam rumah kaca.
Baca Juga:
- Yuk Simak! 4 Fakta Unik Tentang Pohon yang Wajib Anda Ketahui
- Mengapa Buah di Negara Jepang Dijual dengan Harga Super Mahal? Simak Alasannya
- Jeruk Nagami, Si Kecil yang Miliki Segudang Manfaat Luar Biasa!
Masalahnya tak hanya pada jumlah tenaga kerja saja. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk tenaga kerja pertanian rumah kaca juga menjadi masalah. Diperkirakan biaya tenaga kerja dibidang ini akan meningkat sekitar 40% dalam 10 tahun mendatang.
Di era pertanian 4.0 seperti sekarang, banyak teknologi yang sudah semakin maju. Berbagai jenis teknologi mulai bermunculan untuk menggantikan tenaga kerja manusia menjadi mesin/robot canggih. Diharapkan dengan adanya teknologi seperti ini akan menjadi solusi bagi permasalahan tersebut.
Mengenal Sweeper
Salah satu teknologi terbaru bernama Sweeper (Robot Pemanen) digunakan untuk membantu kegiatan pertanian dalam hal pemanenan. Sweeper merupakan robot pemanen yang bekerja menggunakan teknologi AI (Arificial Intelligence) program komputer yang dirancang mengikuti tindakan dan pola pikir layaknya manusia.
Robot tersebut diciptakan sebaik mungkin. Dengan adanya teknologi tersebut, robot akan terus belajar dari kesalahan sebelumnya. Penggunaan teknologi robot pertanian seperti sweeper bisa membantu mengerjakan pekernaan secara berulang-ulang pada kondisi apapun.
Robot sweeper diperkenalkan demo pertamanya pada tanggal 4 Juli 2018 di rumah kaca komersial tepatnya di De Tuindershoek, IJsselmuiden, Belanda. Diketahui bahwa projek tersebut telah menghabiskan dana sebesar 4 juta euro.
Demo Pertama Robot Sweeper |
Cara Kerja Robot Sweeper
Robot sweeper melakukan pemanenan pada tanam baris tunggal (single row) dengan buah-buahan yang tidak bergerombol. Robot sweeper berjalan sesuai dengan algoritma yang sudah dibuat untuk mendeteksi dan mencari letak buah.
Caranya yakni menggunakan perangkat kamera dan lampu led sebagai sensor untuk mengenali warna, dan mengidentifikasi buah yang sudah matang dan belum matang. Saat menemukan buah matang, robot sweeper akan menggunakan pisau tajam untuk memotong tangkai dan diletakkan ke wadah kecil dengan pelan.
Robot sweeper akan melakukan pekerjaan tersebut hingga buah matang habis dipanen. Sweeper membutuhkan waktu sekitar 12 detik dalam memanen 1 buah paprika dengan tingkat ketepatan sebesar 95% dalam memetik buah matang.
Kelebihan Sweeper
Dengan adanya robot sweeper ini diharapkan bisa membantu manusia di masa depan dalam mempermudah pekerjaan dibidang pertanian. Berikut adalah beberapa kelebihan dari sweeper:
- Robot sweeper bisa mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja pertanian dalam rumah kaca dalam skala besar khususnya di negara Eropa yang merupakan salah satu negara penghasil paprika terbesar di dunia.
- Lebih efisien waktu dan tenaga.
- Bisa bekerja di rumah kaca dalam kondisi apapun.
Kekurangan Sweeper
Walaupun robot sweeper menawarkan berbagai macam keuntungan, robot sweeper juga mempunyai banyak kekurangan seperti:
- Harga robot yang satu ini sangat mahal, di website resminya dihargai berkisar 75.000 hingga 100.000 Euro atau jika dirupiahkan sekitar 1,2 - 1,6 milyar rupiah tergantung dengan nilai jual rupiah terhadap mata uang Euro.
- Sweeper tidak bisa memanen seluruh buah yang tertutup daun atau tidak terjangkau penglihatan sensor kamera.
- Pisau pemotong pada lengan robot tidak bisa menjagkau buah yang letaknya terlalu jauh.
Untuk saat ini robot sweeper masih belum diperlukan di Indonesia, mengingat masih banyaknya tenaga kerja pertanian pada rumah kaca.
Selain itu, harganya yang sangat mahal membuat robot sweeper masih belum diperlukan, mengingat jumlah tenaga kerja manusia yang cukup untuk melakukan pekerjaan tersebut. Namun diharapkan teknologi seperti ini akan bisa membantu pekerjaan manusia di masa depan.
0 Komentar